PENDIDIKAN KESEHATAN EDUKASI ISI PIRINGKU UNTUK PENCEGAHAN STUNTING PADA BALI

Inggar Ratna Kusuma, Dewi Ambarwati, Paramita Septianawati

Abstract


Gizi yang optimal sangat penting untuk pertumbuhan normal serta perkembangan fisik dan kecerdasan anak. Salah satu upaya menjaga gizi seimbang adalah menggunakan porsi makan “Isi Piringku” terdiri dari lima puluh persen buah dan sayur, dan lima puluh persen sisanya terdiri dari karbohidrat dan protein. Namun, masih sedikit ibu yang mengerti porsi seimbang isi piringku untuk kebutuhan gizi balita. Dampaknya angka stunting di Indonesia masih tinggi. Sebagai upaya mencegah stunting salah satunya adalah dengan mengedukasi Ibu mengenai isi piringku dan indikator kecukupan gizi balita. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang gizi, isi piringku dan stunting. Metode menggunakan teknik ceramah tanya jawab dan demonst rasi mengenai gizi balita, isi piringku dan stunting. Hasil pengabdian masyarakat dilihat dari pre dan post test pengetahuan ibu mengenai isi piringku, gizi dan stunting pada balita mengalami peningkatan. Ibu juga dapat mempraktikkan cara mengukur indikator kecukupan gizi dengan mengukur tinggi badan dibandingkan dengan berat badan sesuai dengan usia dan jenis kelamin. Tim pengabdian juga membagikan leaflet untuk peserta.


Keywords


edukasi; isi piringku; stunting

References


Gomella, T.L., Cunningham, M.D., Eyal, F.G., et al. Neonatology: Management, Procedures, On-Call,

Problems, Diseases, and Drugs. 7 th Edition. Lange. 2013; 62:427-437

Child Accident Prevention Trust. Bathtime Safety: Guidance From CAPT. 2014. Diunduh dari http://www.capt.org.uk pada tanggal 11 Maret 2016

Kemenkes RI. 2018. Tumbuh Kembang Optimal Dengan Stimulasi, Deteksi Dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) Di Akses 09/4/2019.http://Kesga.Kemkes.Go.Id/BeritaLengkap.Php?Id=45

Meriter Hospital. At Home Preemie Care. 2014. Diunduh dari http://www.meriter.com pada tanggal 11 Maret 2016.

The Maternal and Child Health Integrated Program (MCHIP). Kangaroo Mother Care. 2012.

Kaneshiro, N.K., Zieve, D., Umbilical cord care in newborns. 2011. Diunduh dari http://www.pennmedicine.org/encyclopedia/em_PrintArticle.aspx?gcid=001926 pada tanggal 11 Maret 2016

United Nations Children’s Fund/World Health Organization. Low Birthweight. UNICEF, New York,

Avaliable from : http://www.childinfo.org/areas/birthweight.htm. [diakses tanggal 2 Maret 2016].

Setyowati T. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Bayi Lahir dengan Berat Badan Rendah (Analisa data

SDKI 1994). Badan Litbang Kesehatan, 1996. Avaliable from

:http://www.digilib.litbang.depkes.go.id. [diakses tanggal 2 Maret 2016].

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Bayi Berat Lahir Rendah. Dalam : Standar Pelayanan Medis

Kesehatan Anak. Edisi I. Jakarta : 2004 ; 307-313.

World Health Organization (WHO). Development of a strategy towards promoting optimal fetal growth. Avaliable from : http://www.who.int/nutrition/topics/feto_maternal/en.html. [diakses pada tanggal 2 Maret 2016 ].

Mutalazimah. Hunbungan Lingkar Lengan Atas dan Kadar Hb Ibu Hamil dengan Bayi Berat Lahir Rendah di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Dalam : Jurnal Penelitian Sains & Teknologi. Vol. 6. 2005; 114-126.

Suradi R. Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Melihat situasi dan kondisi bayi. Avaliable from :http://www.IDAI.or.id.. [diakses pada tanggal 10 maret 2016].

Sitohang NA. Asuhan keperawatan pada bayi berat lahir rendah. Medan : Universitas Sumatera Utara.2004.

Subramanian KS. Low Birth Weight Infant. Avaliable from : http://www.eMedicine.com. [diakses pada tanggal 11 Maret 2016].


Full Text: PDF

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

ISSN: 2963-2145